SKOR.id - Paulo Fonseca menjalani musim perdana yang sulit bersama AC Milan, setelah ditunjuk menjadi pengganti Stefano Pioli.Musim 2024-2025 menjadi awal kebersamaan pelatih asal Portugal itu bersama AC Milan, setelah sebelumnya menangani klub asal Prancis, LOSC Lille.Namun, Paulo Fonseca belum mampu membawa AC Milan ke jalur positif, justru ia menorehkan rekor negatif jika dibandingkan pelatih I Rossoneri dalam 10 tahun terakhir.Sejauh ini AC Milan masih berada di peringkat enam klasemen sementara Liga Italia 2024-2025, dengan koleksi 11 poin, hasil dari tiga kemenangan, dua kali imbang, dan dua kekalahan dalam tujuh pertandingan.I Rossoneri tertinggal lima poin dari Napoli (16), yang sementara ini menjadi pemuncak klasemen Liga Italia 2024-2025.Sementara itu, di ajang Liga Champions, AC Milan mengalami kekalahan dalam dua pertandingan yang telah mereka jalani.Diawali dengan kekalahan 1-3 dari Liverpool, mereka kemudian tertunduk 0-1 ketika bertandang ke markas juara Liga Jerman musim lalu, Bayer Leverkusen.Artinya, dalam sembilan pertandingan yang telah ia jalani bersama AC Milan, Paulo Fonseca mencatatkan tiga kemenangan, dua kali imbang, dan empat kekalahan, atau rata-rata 1,22 poin per pertandingan.Dilansir dari Sky Italia, rata-rata 1,22 poin per pertandingan ini, menjadi yang terrendah jika dibandingkan dengan rata-rata poin setiap pelatih AC Milan dalam 10 tahun terakhir.Terhitung sejak Filippo Inzaghi hingga kini era Paulo Fonseca, ada tujuh pelatih yang menangani AC Milan dalam 10 tahun terakhir.Sebelumnya, Marco Giampaolo yang hanya memimpin I Rossoneri dalam tujuh pertandingan, menjadi yang terburuk dengan rata-rata hanya 1,29 poin.Filippo Inzaghi memiliki catatan sedikit lebih baik dibanding Marco Giampaolo, yaitu 1,38 poin dalam 40 pertandingan di bawah kepemimpinannya.Vincenzo Montella yang memimpin dalam 64 laga diikuti Gennaro Gattuso yang menjadi penggantinya dan memimpin AC Milan dalam 83 laga, memiliki rata-rata yang sama 1,75 poin.Catatan Vincenzo Montella dan Gennaro Gatuso ini, hanya berbanding tipis dengan rata-rata poin milik mendiang Sinisa Mihajlovic, yaitu 1,76 poin dalam 38 laga.Sinisa Mihajlovic memimpin AC Milan pada periode Juni 2015 hingga April 2016.Pelatih AC Milan dengan rata-rata poin tertinggi dalam 10 tahun terakhir adalah Stefano Pioli.Stefano Pioli memimpiun AC Milan dalam 240 laga pada periode Oktober 2019 hingga Mei 2024, dengan rata-rata 1,88 poin.Melihat catatan ini, Fonseca masih bisa memperbaiki rekor buruk dari rata-rata poinnya di AC Milan.Sisa bulan Oktober 2024 ini, AC Milan akan berhadapan dengan Udinese, Bologna, dan Napoli.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=UwP1V7r89T3qCbVL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Paulo Fonseca, memiliki catatan buruk jika dibandingkan pelatih AC Milan lain dalam 10 tahun terakhir.

Liga Italia

Paulo Fonseca Catat Rekor Terburuk di AC Milan dalam 10 Tahun Terakhir

SKOR.id - Mateo Retegui kini masuk ke dalam jajaran elit penyerang Italia, berkat penampilan gemilangnya bersama Atalanta musim ini di ajang Liga Italia (Serie A).Tercatat dalam tujuh pertandingan di ajang Liga Italia 2024-2025, Mateo Retegui berhasil mencetak tujuh gol untuk Atalanta, jumlah yang membuat dirinya sejajar dengan para seniornya dari negeri pizza tersebut.Pada laga melawan Genoa di pekan ketujuh Liga Italia 2024-2025, Mateo Retegui mencatatkan hat-trick yang membuat dirinya membukukan tujuh gol sejauh ini di kompetisi tersebut.Berkat gol ini, Mateo Retegui kini masuk ke dalam daftar pemain Italia tertajam dalam tujuh pertandingan awal di ajang Liga Italia.Catatan ini ia torehkan pada musim perdananya sebagai pemain Atalanta, setelah sebelumnya membela Genoa, klub yang ia bobol tiga kali di pekan ketujuh.Penyerang kelahiran San Fernando, Argentina tersebut, mengawali penampilannya di Liga Italia musim ini dengan sumbangan dua gol untuk Atalanta, saat menundukkan Lecce 4-0.Sempat mencetak satu gol ketika Atalanta kalah 1-2 dari Torino pada pekan kedua, Mateo Retegui gagal membobol gawang Inter Milan saat timnya takluk 0-4.Torehan golnya bertambah satu saat Atalanta menang 3-2 melawan Fiorentina, tetapi ia gagal mencetak gol saat kalah 2-3 dari Como dan imbang 1-1 melawan Bologna.Baru pada pekan ketujuh torehan golnya melejit, berkat tambahan tiga gol ke gawang Genoa.Catatan tujuh gol dalam tujuh pertandingan membuat Retegui menyamai catatan pemain Italia lainnya, seperti Mario Balotelli, Emiliano Bonazzoli hingga Dario Hubner.Mario Balotelli pernah mencatatkannya di musim 2012-2013, penyerang kelahiran Palermo itu melakukannya di tengah musim saat dipinjamkan Manchester City.Memulai perjalannya di pekan ke-23, Mario Balotelli mencetak gol ke gawang Udinese (2), Cagliari (1), Parma (1), Genoa (1), dan Palermo (2).Sempat absen melawan Lazio karena cedera, Balotelli hanya gagal menjebol gawang Inter Milan dan Chievo Verona dalam tujuh laga perdananya di Liga Italia musim 2012-2013, total musim itu ia mencetak 12 gol.Sebelum Balotelli pemain Italia lain yang mecatat tujuh gol dalam tujuh laga adalah Emiliano Bonazzoli, yang melakukannya bersama Sampdoria di musim 2005-2006.Emiliano Bonazzoli mencetak tujuh gol ke gawang Reggina (1), AC Milan (1), Treviso (2), Messina (2), dan Ascoli (1), total ia menceploskan tujuh gol di musim tersebut.Cedera parah saat melawan Udinese di pekan ke-17 membuatnya harus melewatkan sisa musim 2005-2006 bersama Sampdoria.Sementara itu Dario Hubner lebih dulu mencatatkan diri sebagai pemain Italia yang menorehkan tujuh gol dalam tujuh laga di Liga Italia, tepatnya musim 2001-2002 bersama Piacenza.Dario Hubner menorehkannya melawan AS Roma (1), Chievo (2), Torino (2), dan Parma (2), total ia menorehkan 24 gol di musim itu, sejajar dengan penyerang Juventus, David Trezeguet.Berikut ini daftar pemain Italia dengan gol terbanyak dalam 7 laga perdana di Liga Italia1. Filippo Inzaghi Klub: Atalanta Musim: 1996-1997 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 242. Pasquale Luiso Klub: Piacenza Musim: 1996-1997 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 143. Dario Hubner Klub: Brescia Musim: 1997 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 164. Roberto Baggio Klub: Bologna Musim: 1997-1998 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 225. Luca Toni Klub: Fiorentina Musim: 2005-2006 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 316. Alberto Gilardino Klub: Fiorentina Musim: 2008-2009 Gol: 6 Gol di Akhir Musim: 197. Dario Hubner Klub: Piacenza Musim: 2001-2002 Gol: 7 Gol di Akhir Musim: 248. Emiliano Bonazzoli Klub: Sampdoria Musim: 2005-2006 Gol: 7 Gol di Akhir Musim: 99. Mario Balotelli Klub: AC Milan Musim: 2012-2013 *mulai tengah musim Gol: 7 Gol di Akhir Musim: 1210. Mateo Retegui Klub: Atalanta Musim: 2024-2025 Gol: 7 Gol di Akhir Musim: *musim masih berlangsung<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nlSL-x4rnbA?si=tCwA79xFWR_jkDp2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mateo Retegui samai catatan Mario Balotelli hingga Dario Hubner di Liga Italia

Cetak 7 Gol, Mateo Retegui Samai Rekor Mario Balotelli hingga Dario Hubner

SKOR.id - Dari teletubbies hingga The Demon of Piacenza. Simone Inzaghi memiliki banyak nama. Dalam kariernya ketika masih sebagai penyerang, Simone Inzaghi hampir tidak diperhitungkan.Namun, semua itu bukan masalah baginya. Dia memposisikan sebagai orang kedua dari keluarga Inzaghi setelah Filippo Inzaghi, ketika keduanya masih sama-sama sebagai pemain.Kini, Simone Inzaghi yang giliran mengambil panggung. Publik sepak bola Italia, dapat belajar dari dua bersaudara ini tentang bagaimana waktu memang seperti roda yang berputar.Ketika Filippo Inzaghi berada di puncak kariernya sebagai penyerang, Simone Inzaghi memberikan dukungan dan memujinya.Kini, setelah Simone Inzaghi membawa Inter Milan juara Liga Italia 2023-2024, gliran Pippo Inzaghi yang memberikan pujian kepada adiknya ini."Simone membuat lompatan yang tidak mengejutkan saya. Dia pelatih yang memiliki sedikit teman dan telah bekerja keras untuk membuktikan bahwa dia adalah salah satu yang terbaik di Eropa. Saya sangat senang untuknya, dia pelatih yang hebat," kata Filippo Inzaghi.Apa yang diraih Simone Inzaghi dalam karier bahkan tidak dapat dibandingkan dengan perjalanan Jaap Stam sebagai pelatih, yang pernah mengejek dua saudara ini sebagai "teletubbies" saat mereka masih bermain.Namun, yang terjadi di sepak bola Italia saat ini bukan tentang kisah dua bersaudara Inzaghi atau tentang ejekan dalam buku biografinya Jaap Stam terkait keduanya, melainkan tentang Simone Inzaghi yang membawa Inter Milan juara Liga Italia 2023-2024.Bersama para pemainnya, Simone Inzaghi memang baru saja merayakan Scudetto. Pesta perayaan tersebut digelar setelah kemenangan Inter Milan atas Torino. Menggunakan dua bus dengan atap terbuka, parade pesta gelar itu dimulai dari Stadion San Siro menuju Piazza Duomo.Kedua bus itu berangkat sekitar pukul 16 waktu setempat berjalan dengan diiringi sambutan fans Inter Mlan di setiap sisi jalannya. Mereka kemudian berada di panggung untuk merayakannya bersama fans, hingga tengah malam pukul 00 waktu setempat.Pemain Inter Milan, Denzel Dumfries, mengenakan topeng dengan gambar wajah Simone Inzaghi, yang kemudian terlihat sebagai "demon".Lalu, sebuah gambar Simone Inzaghi dengan ukuran seperti aslinya juga tampak terlihat di atas bus, di mana gambar tersebut memperlihatkan sang pelatih mengenakan kemeja putih dengan dasi hitam yang pipih."Ini sungguh pemandangan yang sangat luar biasa, kita akhirnya berada di sini untuk merayakan bersama-sama. Saya sudah menyampaikan terima kasih kepada pemain, tapi saya kira ini semua merupakan trofi untuk Anda semua," kata Simone Inzaghi saat tiba di Piazza Duomo, berbicara mengenakan pengeras suara kepada ribuan pendukung i Nerazzurri yang memenuhi tempat tersebut."Saling berpelukan dan merayakannya bersama kami: kalian semua pantas mendapatkan ini, kita pantas meraih gelar ini. Kita adalah juara Italia!" kata Simone Inzaghi lagi yang kemudian disambut pujian dari para fans Inter Milan saat itu.Beberapa saat sebelumnya, Simone Inzaghi juga membuat fans menggila setelah sang pelatih berusia 48 tahun itu menirukan chant atau nyanyian yang biasa disuarakan pendukung I Nerazzurri untuk Marcus Thuram, penyerang Inter Milan yang menjadi salah satu kunci sukses meraih gelar musim ini.Marcus Thuram, putra dari Lilian Thuram, musim ini telah mencetak 14 gol dan memberikan 12 assist. "Kami datang untuk melihat Thuram mencetak gol" demikian kalimat dari nyanyian yang disampaikan Simone Inzaghi ke arah fans sambil terus merekam dengan ponselnya.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">😈🪞<a href="https://twitter.com/hashtag/ForzaInter?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ForzaInter</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/IM2Stars?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#IM2Stars</a> <a href="https://t.co/pU2o8zWStw">pic.twitter.com/pU2o8zWStw</a>— Inter ⭐⭐ (@Inter) <a href="https://twitter.com/Inter/status/1784637452311056823?ref_src=twsrc%5Etfw">April 28, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Kunci Sukses Simone InzaghiMusim 2023-2024 ini menjadi titik dari puncak kesuksesan Simone Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan. Sejak kali pertama datang pada 2021, Simone Inzaghi membutuhkan waktu.Namun, di tahun ketiganya melatih I Nerazzurri, dia sudah berhasil membuat Inter sebagai tim terbaik di Italia. Gelar Scudetto pada 2023-2024 ini tiada lain melengkapi perjalanannya yang musim lalu membawa Inter Milan ke final Liga Champions namun kalah dari Manchester City.Seperti diketahui, kepastian gelar Liga Italia 2023-2024 yang diraih Inter Milan terjadi setelah kemenangan atas AC Milan dalam Derbi Milan dua pekan lalu itu.Inter Milan mengunci gelar tersebut dengan kompetisi masih menyisakan lima pertandingan. Itu merupakan gelar Liga Italia ke-20 dalam sejarah Inter Milan, namun ini merupakan Scudetto pertama bagi Simone Inzaghi sebagai pelatih.Pada musim ketiganya, Simone Inzaghi menciptakan tim yang kuat, menarik, dan tim yang memiliki mental pemenang.I Nerazzurri mendominasi Liga Italia 2023-2024 ini dan jika mereka juga mampu meraih kemenangan di sisa msuim ini, mereka akan meraih 101 poin atau hanya satu poin mendekati rekor poin dalam satu musim yang masih menjadi milk Juventus (102 poin pada 2013-2014).Simone Inzaghi berperan besar tentunya dalam sukses Inter Milan meraih gelar Liga Italia 2023-2024. Yang paling penting dari keberhasilan Simone Inzaghi, adalah kemampuannya dalam membuat dan menempatkan pemain di posisi terbaik dalam kemampuan terbaik.Beberapa pemain, seperti Lautaro Martinez contohnya, atau gelandang Nicolo Barella, dan bek bernama Alessandro Bastoni, ketiganya menjadi pemain dengan level internasional dalam beberapa tahun terakhr ini bersama Simone Inzaghi.Pemain lainnya seperti bek Francesco Acerbi dan Matteo Darmian, atau gelandang Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan, dapat dinilai telah bermain dalam musim terbaik sepanjang karier mereka.Bukan kebetulan pula, mereka adalah pemain yang usianya minimal sudah 30 tahun. Namun, dengan kemampuan Simone Inzaghi sebagai pelatih serta ide-idenya dalam pertandingan, juga memberikan efek yang membuat para pemain berkembang.Musim lalu, Simone Inzaghi membawa Inter Milan ke final Liga Champions. Ketika itulah, fans dan pemain menyadari bahwa mereka adalah tim yang memiliki kemampuan tampil di ajang paling bergengsi di Eropa itu.Kekalahan 0-1 dari Manchester City, memperlihatkan bahwa Inter Milan mampu memberikan kesulitan bagi tim yang ketika itu memang sudah diunggulkan sebagai pemenang di Liga Champions 2022-2023.Kekalahan di final itu memperlihatkan di mana level Inter Milan sesungguhnya sebagai salah satu tim terbaik di dunia, dan musim ini, Simone Inzaghi hanya menegaskan dengan trofi Liga Italia 2023-2024.Sukses ini diraih meski Inter Milan melepas sejumlah pemain penting seperti Edin Dzeko, Romelu Lukaku, Marcelo Brozovic, Milan Skriniar dan Andre Onana.Dalam beberapa tahun terakhir, Inter Milan memang sering menjual pemainnya, dengan alasan utama karena ekonomi. Tentu saja, manajemen Inter Milan pintar dalam menambal sulam, mendatangkan pemain baru. Bahkan, kebanyakan berstatus dengan bebas transfer.Strategi Inter Milan dalam bursa transfer pantas mendapat pujian. Namun, semua itu tidak akan menjadi sukses tanpa Simone Inzaghi.Sang pelatih lebih baik lagi karena dia mampu menempatkan deretan pemain tersebut dalam permainan Inter Milan. Dengan fakta tersebut, Simone Inzaghi masuk dalam kategori pelatih yang diinginkan oleh manajemen klub karena tidak menuntut investasi yang besar di bursa transfer.Simone Inzaghi memanfaatkan pemain yang dimilikinya secara maksimal dan hampir selalu mengembangkannya.Sebelumnya, dia telah membawa Inter memenangkan dua Piala Italia dan tiga Piala Super Italia. Kini, Scudetto 2023-2024 semakin menegaskan kualtisnya sebagai salah satu pelatih top di Eropa bahkan dunia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Gj6oCMAuFBo?si=cXdtOsHqFfwZjLLG" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Simone Inzaghi menjadi bintang dalam perayaan gelar Liga Italia 2023-2024 Inter Milan pada Minggu (28/4/2024) malam waktu setempat.

Simone Inzaghi yang Dulu Diremehkan Kini Menjadi Pelatih Top Eropa

SKOR.id - Berbeda dengan adiknya, Filippo Inzaghi tidak memiliki keberuntungan dalam karier sebagai pelatih.Filippo Inzaghi resmi dipecat oleh Salernitana. Klub Liga Italia tersebut telah menyampaikan pengumuman berakhirnya tugas Pippo Inzaghi mulai Minggu (11/2/2024) ini.Salernitana mengambil keputusan memecat pelatih berusia 50 tahun tersebut setelah kekalahan 1-3 dari Empoli, Sabtu (10/2/2024).Menurut pers Italia, kekalahan tersebut dinilai fatal karena dialami di kandang klub ini.Di sisi lain, kekalahan tersebut pun sangat tidak diharapkan dalam situasi Salernitana yang membutuhkan poin untuk selamat dari zona degradasi.Saat ini, Salernitana ada di dasar klasemen setelah 24 pertandingan dengan hanya mengoleksi 13 poin.Dengan pemecatan ini, karier Pippo Inzaghi sebagai pelatih Salernitana terbilang sangat singkat.Diangkat pada 10 Oktober 2023 lalu menggantikan Paulo Sousa, hanya lima bulan kemudian giliran kakak dari Simone Inzaghi ini yang didepak Salernitana.Ketika itu, Salernitana mengangkat Pippo Inzaghi dengan harapan bisa membuat tim ini meraih hasil positif.Namun, kenyataannya justru bertolak belakang. Rapor mantan penyerang AC Milan dan bintang Timnas Italia ini justru hanya mampu membawa Salernitana meraih dua kemenangan dari 15 laga di Liga Italia 2023-2024 ini, dengan 9 laga di antaranya mengalami kekalahan.Dalam enam laga terakihr di Liga Italia pula, Salernitana tidak pernah menang, lima di antaranya kalah.Deretan kekalahan tersebut belum termasuk digulung Juventus, 1-6 di ajang Piala Italia 2023-2024 ini pada 4 Januari 2024 lalu.Karena itulah, wajar jika kemudian Salernitana mengambil keputusan memecat Pippo Inzaghi. Klub ini kemudian mengangkat Fabio Liverani sebagai pelatih baru.Karier Pippo sebagai pelatih memang tidak secemerlang adiknya, Simone Inzaghi, yang sukses bersama Lazio dan kini membawa Inter Milan menjadi kandidat peraih gelar Liga Italia 2023-2024.Ini kali ketiga Pippo Inzaghi mengalami pemecatan sebagai pelatih, termasuk ketika mengawali kariernya ini di AC Milan pada 2014-2015.Meski demikian, Filippo Inzaghi memiliki catatan yang cukup bagus di level bawah, tepatnya di Lega Pro (Seri C) di mana dia membawa Venezia meraih gelar Piala Italia Seri C.Pippo Inzaghi juga berhasil membawa Venezia kemudian promosi ke Seri B pada 2016-2017.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/01W5cFTuWUk?si=aORkA36AEiwFDJeo" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Karier Pippo Inzaghi di Salernitana berakhir setelah dirinya dipecat pada Minggu (11/2/2024) buntut kekalahan telak dari Empoli di Liga Italia 2023-2024.

Filippo Inzaghi Resmi Dipecat, Hanya Lima Bulan di Salernitana

SKOR.id - Filippo Inzaghi menjadi mesin gol berstatus pemain lokal bagi Kancil WHW Kalbar pada Pro Futsal League 2023-2024.Flank Kancil WHW, Filippo Inzaghi tampil meyakinkan dalam dua pertandingan pekan ketujuh Pro Futsal League 2023-2024 pada 13 dan 14 Januari 2024.Pemain kelahiran Dumai, Riau, itu berperan penting pada poin penuh yang bisa diraih tim di kandang sendiri, GOR Pangsuma, Pontianak.Kancil WHW diketahui mencatatkan kemenangan tipis indentik dengan skor besar, 7-6, ketika menghadapi Black Steel Papua dan Fafage Banua.Total lima gol diciptakan Filippo Inzaghi dalam dua laga tersebut. Ia mencetak hattrick melawan Black Steel dan menciptakan brace saat bersua Fafage Banua."Sebenarnya itu efek main di Pangsuma, jadi semangat dari Pippo (sapaan akrabnya) bertambah," kata Filippo Inzaghi kepada Skor.id, Selasa (16/1/2024).GOR Pangsuma diketahui menjadi venue dengan atmosfer penonton yang luar biasa pada gelara Liga Futsal Indonesia, sebab selalu disesaki suporter."Motivasi bertambah berkali-kali lipat, karena main di GOR Pangsuma ditonton sama warga Kalbar seramai itu. Jadi anak-anak semua motivasi tinggi," Pippo menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2023_11_12_at_23_56_11_f80d3615d8.jpeg" alt="Pro Futsal League 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)"><figcaption>Pro Futsal League 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Adapun tambahan lima gol yang diciptakan di pekan ketujuh membuat Pippo menjadi salah satu mesin gol Kancil WHW di Pro Futsal League 2023-2024.Sudah 10 gol yang sudah dikumpulkannya dan menjadi pemain asal Indonesia yang paling subur di tim asuhan Wahyudin 'Kocoy'.Gol mantan pemain SKN FC Kebumen dan Giga FC Lampung itu untuk Kancil WHW sejauh musim ini hanya kalah dari Daniel Alves (Brasil) dengan 11 gol.Meskipun tampil subur di sejauh bergulirnya Pro Futsal League 2023-2024, Pippo mengaku enggan menargetkan gelar pencetak gol terbanyak musim ini.&nbsp;"Kalau target tidak ada, tapi dengan bisa bersaing di nama-nama di top skor mungkin ke depannya bisa menargetkan dapat top skor atau berapa gol di targetkan sama Pippo sendiri," ucapnya."Tapi untuk mengejar top skor (di musim ini) tidak ada," flank berusia 23 tahun itu memungkasi.Sementara itu enam poin yang didapatkan di GOR Pangsuma membuat Kancil WHW menempati puncak klasemen sementara Pro Futsal League 2023-2024.Mereka mengumpulkan 26 poin dari 11 laga, namun hanya berselisih tiga poin dari Bintang Timur Surabaya di peringkat kedua dengan jumlah main lebih sedikit.Kampiun musim lalu itu baru bermain sembilan kali atau menyisakan dua pertandingan sebelum memasuki periode paruh musim, namun agendanya berat.Pada akhir pekan ini, Bintang Timur harus berhadapan dengan Black Steel dan Fafage Banua di GOR Gelora Bumi Kaktus, Palu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zehnJ1fbTn0?si=BDmPxwoqxcD638ZG" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Filippo Inzaghi mengakui magis GOR Pangsuma dan tak menargetkan gelar top skor bersama Kancil WHW.

Latest Articles - Filippo Inzaghi

Paulo Fonseca Catat Rekor Terburuk di AC Milan dalam 10 Tahun Terakhir

Cetak 7 Gol, Mateo Retegui Samai Rekor Mario Balotelli hingga Dario Hubner

Simone Inzaghi yang Dulu Diremehkan Kini Menjadi Pelatih Top Eropa

Filippo Inzaghi Resmi Dipecat, Hanya Lima Bulan di Salernitana

Filippo Inzaghi, Mesin Gol Lokal Kancil WHW Kalbar di Pro Futsal League 2023-2024